SELAMAT DIRGAHAYU NEGERI KU YANG KE 72 - INDONESIA KERJA BERSAMA - DISIPLIN DAN BERBUDAYA

Wednesday, 18 May 2016

02. Current Transformator

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS ( CURRENT TRANSFORMER/CT )
A. Maksud dan Tujuan Pengujian
Dari hasil pengujian Trafo Arus ini, maka akan didapat besaran-besaran sebagai berikut :
1.Rasio ( perbandingan arus primer dan sekunder ),
2. Lengkung Kemagnitan ( Knee Point ),
3. Arah ( Polaritas ),
4. Tahanan Belitan Sekunder (RDC),
5. Tahanan Isolasi

 B. Pembacaan Name Plate

A. Nama Pabrikan.
B1. Nomor seri CT.
B2. Type CT 
C. Frequency Kerja CT.
parameter ini menunjukan frequency kerja dari CT, CT 50 Hz bisa di pakai di sistem kerja 60Hz, akan tetapi sebaliknya CT 60Hz tidak bisa di pakai di sistem kerja 50 Hz.
D. Kelas insulation / isolasi, 
Parameter ini menunjukan Kelas isolasi dari CT, kemampuan ini terkait dengan kenaikan suhu atau temperatur pda CT.


E. Rating Factor
Parameter ini terkait dengan kemampuan trafo untuk di aliri arus primer maksimal secara terus menerus tanpa menyebabkan kerusakan pada trafo.
F. Ith - Arus hubung singkat
Parameter ini menunjukan kemampuan CT pada saat terjadi hubung singkat pada kesalahan sistem, yang menyebabkan kenaikan arus secara mendadak dari arus nominal nya.
G.Idyn - Arus dinamik
Parameter ini menunjukan kemampuan CT terhadap besarnya arus puncak pada saat pertama kali fault sistem terjadi.
H. Tegangan Pengenal 
Parameter ini menunjukan Tegangan kerja.
Pada bagian awal menunjukan tegangan kerja maksimum CT pada kondisi operasi normal 
24KV.

pada bagian tengah menunjukan tegangan uji ketahanan isolasi CT selama 1 menit 50KV.
pada bagian akhir menunjukan kemampuan CT terhadap tegangan impuls 125 KV.



I. Standart International.
paremeter ini menandakan bahwa CT ini di produksi berdasarkan acuan standart IEC 60044-1, yang nantikan standart ini akan kita pakai saat pengujian lengkung CT, untuk bisa menganalisa titik jenuh nya.
 J. Arus Pengenal.
Parameter ini menunjukan arus pengenal primer dan sekunder dari CT.
 K. Secondary 
Parameter ini menunjukan jumlah core pada CT, dan jumlah tap pada setiap core nya, dan bisa dipakai sebagai marking terminal sekunder untuk menghindari polaritas yang terbalik.
 L. Is, Arus sekunder 
Parameter ini menunjukan besaran arus sekunder.
 M. Burden (VA)
Parameter ini menunjukan kemampuan CT terhadap beban yang di pikul nya, Burden rangkaian harus lebih kecil dari burden CT.
 N. Class
Parameter ini menunjukan ketelitian CT dari masing-2 core.
 O. ALF / FS .
Parameter FS ( Factor Security) atau faktor keselamatan terpasang pada kelas metering.
Parameter ALF ( Accuration Limit factor ) atau faktor batasan keakurasian terpasang pada kelas Proteksi.
kedua parameter ini berperan sangat penting dalam melindungi peralatan yang terhubung pada rangkaian sekunder CT.

C. Pengujian CT.
Ada beberapa point pengujian yang akan dilakukan pada trafo arus antara lain :
1. Pengujian Rasio ( Perbandingan Primer dan Sekunder ),
2. Pengujian Lengkung Kemagnitan ( Knee Point ),
3. Pengujian Arah ( Polaritas ),
4. Pengujian pengukuran tahanan belitan sekunder,
5. Pengujian tahanan isolasi.
6. Pengujian Tan delta, jika di perlukan.

1.1. Pengujian rasio
Menggunakan Injeksi Primer
Ip / Is = Ratio.
Misal Iprimer = 300 A dan Isekunder 5A, maka ratio adalah 60, apabila kita injeksi 60 A di sisi primer maka akan ada arus di sekunder sebesar 1A

Langkah Pengujian.
1. Pasang kabel injeksi primer pada sisi primer CT,
2. Loop lepaskan salah satu kabel pada sisi sekunder ke arah rangkaian atau beban, lalu anda loop / jumper bagian tersebut 


2.1.6.2. Pengujian Lengkung Kemagnitan ( Knee Point ), atau lihat gambar pada lembar berikut.
(1)       Hidupkan alat uji dengan memposisikan Saklar ON.
(2)       Posisikan Output Selector pada posisi Voltage.
(3)       Injeksikan tegangan secara bertahap sebesar : 10 %, 20, 30 % sampai dengan 50 % dari tegangan nominal Multy Amp.
(4)       Perhatikanlah besarnya arus mengalir pada parameter VA Meter, kemudian catat hasilnya.
Tambahan :
Dalam melakukan perubahan (menaikkan) tegangan, jangan sekali-kali menurunkan kembali tegangan karena hal tersebut akan menimbulkan Flux ( remanensi ).
Setiap kali akan mengubah range arus batas ukur dari VA Meter terlebih dahulu lakukanhubung singkat VA Meter melalui Saklar untuk mencegah terputusnya rangkaian pengukuran.
2.1.6.3. Pengujian Pengujian Arah ( Polaritas ), atau lihat gambar dibawah ini.
1)          Hubungkan Saklar,
2)          Kemudian pada saat bersamaan lihatlah arah gerak penunjuk milli Ampere tersebut ( kanan atau kiri ),
3)          Rubahlah rangkaian seperti pada garis putus-putus,
4)          Lakukan hal yang sama, hubungkan Saklar,
5)     Kemudian pada saat bersamaan lihatlah arah gerak penunjuk milli
Ampere tersebut ( kanan atau kiri ).
2.1.6.4. Pengujian Pengujian Pengukuran Tahanan Sekunder atau lihat gambar dibawah ini.
1)          Rangkailah seperti di bawah ini,
2)          Hubungkanlah rangkaian sekunder seperti :
3)          1S1 – 1S2; 1S1 – 1S3; 2S1 – 2S2; 2S1 – 2S3.
4)          Kemudian lakukan pembacaan pada Ohm Meter.
2.1.6.5. Pengujian Pengukuran Tahanan Isolasi atau lihat gambar lembar berikut.
1)          Lakukan pengujian tahanan isolasi ini dengan Megger yang berskala 5000 V, untuk sisi primer ( P1 atau P2 – Ground).
2)          Kemudian ikuti rangkaian seperti pada langkah ke 2, dengan menggunakan Megger yang berskala 1000 V, untuk sisi sekunder ( 1S1 – 2S1 ),
3)       Kemudian ikuti rangkaian seperti pada langkah ke 3, dengan menggunakan Megger yang berskala 1000 V, untuk sisi sekunder ( 1S1 – Ground ),
4)       Kemudian ikuti rangkaian seperti pada langkah ke 4, dengan menggunakan Megger yang berskala 1000 V, untuk sisi sekunder ( 2S1 – Ground ),
2.1.7. Blangko Pengujian

0 comments:

Post a Comment